Hai..



Selamat datang di blog saya



Sugeng Rawuh

Senin, 22 Juni 2009

Membedakan Jenis Plastik

MEMBEDAKAN JENIS PLASTIK YANG BERBAHAYA DISEKITAR KITA

1. JENIS KE 1 : PETE ATAU PET (POLYETHYLENE TEREPHTHALATE)

Penggunaan : Biasa dipakai untuk botol plastik yang berwarna jernih/transparan/tembus pandang, seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

Rekomendasi : BOTOL JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI! Kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.

Kontaminasi : Terkontaminasi senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami :

§ Iritasi kulit dan saluran pernafasan.

§ Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

2. JENIS KE 2 HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE)

Penggunaan : Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.

Rekomendasi :

§ HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya.

§ Tidak sama dengan PET, HDPE MASIH BISA DIPAKAI BERULANG-ULANG ASALKAN TIDAK MENGALAMI PEMANASAN DI ATAS 120 DERAJAT CELCIUS.

3. JENIS KE 3 PVC (POLYVINYL CHLORIDE)

yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.

Penggunaan : Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.

Rekomendasi : Jadi sebaiknya kita MENCARI ALTERNATIF PEMBUNGKUS MAKANAN LAIN (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

Kontaminasi :

§ PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15 C.

§ Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

4. JENIS KE 4 LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)

yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastik/dibuat dari minyak bumi)

Penggunaan : biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.

Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah:

§ Kuat.

§ Agak tembus cahaya.

§ Fleksibel dan permukaan agak berlemak.

§ Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia.

§ Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik.

§ Akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.

Rekomendasi :

§ Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

§ Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetapi baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. JENIS KE 5 PP (POLYPROPYLENE)

Penggunaan : JENIS PP (POLYPROPYLENE) INI ADALAH PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

Karakteristik:

· Biasanya botol transparan tidak jernih atau berawan.

· Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah.

· Ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

Rekomendasi : Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6. JENIS KE 6 (POLYSTYRENE)

Penggunaan : PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.

Rekomendasi : Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bila didaur ulang pun, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.

Kontaminasi : Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.

Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7. JENIS KE 7

Untuk jenis plastik Other ini ada 4 jenis, yaitu:

§ SAN styrene acrylonitrile,

§ ABS - acrylonitrile butadiene styrene,

§ PC - polycarbonate,

§ Nylon

Penggunaan : OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

SAN dan ABS

Penggunaan : Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

Rekomendasi : Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.

PC

Penggunaan : ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.

Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas

Rekomendasi : DIANJURKAN TIDAK DIGUNAKAN UNTUK TEMPAT MAKANAN ATAUPUN MINUMAN.

Kontaminasi : plastik dengan kode 7 serta tulisan PC dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

APAKAH YANG DAPAT KITA PELAJARI DARI INFORMASI SIMBOL PLASTIK TERSEBUT?

Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!

Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)

Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh, ketika membeli gorengan di pinggir jalan, penjual biasanya memberikan gorengan yang masih panas ke dalam tas kresek berwarna. Ternyata zat pewarna tas kresek ini jika terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan penggunaan tas kresek berwarna untuk mengkemas makanan panas, begitu juga dengan plastik kemasan makanan lainnya yang berwarna.

TIPS PENGGUNAAN PLASTIK YANG AMAN

1. Bagi para orang tua yang masih memerlukan botol susu untuk putra-putrinya:

  • Pilih dan gunakan botol susu bayi berbahan kaca, atau plastik jenis 4 atau 5.
  • Gunakanlah cangkir bayi berbahan stainless steel, atau plastik jenis 4 atau 5.
  • Untuk dot, gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat karsinogenik sebagaimana pada dot berbahan latex.
  • Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate).

2. Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

3. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum (biasa digunakan untuk tempat air putih didalam kulkas). Jika penggunaan botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah, gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan. Gantilah dengan botol stainless steel atau gelas/kaca.

4. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, gunakanlah wadah dari gelas yang cukup tahan panas.

5. Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak.

6. Kemasan atau wadah yang digunakan untuk makanan atau minuman dingin sebaiknya jangan dipakai untuk wadah makanan atau minuman yang panas.

7. Bila ingin memilih plastik lemas untuk penutup makanan, gunakanlah yang labelnya tertera polietilen

8. Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan.

9. Cegah penggunaan piring dan alat makan plastik untuk masakan. Gunakanlah alat makan berbahan stainless steel, kaca, keramik, dan kayu.

10. Hindari atau minimalkan pemakaian plastik. Misalnya untuk makanan yang dibungkus seperti soto, bakso, dan makanan lain. Gunakanlah rantang seperti masa dulu. Walaupun kurang praktis tapi demi kesehatan mengapa tidak?

11. Terapkan, sebarkan dan ajaklah setiap orang di lingkungan rumah, kantor, sekolah, kampus, dan di manapun untuk mengetahui informasi ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pengikut

Monggo liat Tv dulu





NONTON SECARA ONLINEE